Jumat, 14 Januari 2011

Meletusnya Gunung Merapi Di Sleman - Djogyakarta


 
Nama :
1. Widya kusuma Lestari (42090255)
2.Safitri wulandari (42090246)
3. Ade purnawati (42090248)

Kelas : 42.3D.01
# Info terkini  “ Meletusnya Gunung Merapi Di Sleman - Djogyakarta
Letusan Merapi yang terjadi pada 26 oktober lalu, Merapi memuntahkan awan panasdan abu. Saat itu, 39 orang termasuk juru kunci merapi, Mbah Marijan dan wartawan vivanews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Yuniawan tewas saat mencoba menjemput sang penjaga merapi
Sementara letusan kedua terjadi pada Sabtu, 30 Oktober 2010, Merapi meletus. Letusan itu terbilang dahsyat, tinggi asap sampai 3,5 km dan menyebabkan hujan abu sampai radius 20 km.
                Dan kabar terahkir ,Cuaca pagi hari ini di sekitar gunung merapi pada tanggal 01 November 2010 cerah. Banyak warga yang memutuskan untuk kembali ke rumahnya untuk mengambil barang barang yang tidak sempat mereka bawa saat mengungsi. Tapi…pada pukul 10.02 pagi, Gunung Merapi kembali meletus dan mengeluarkan awan panas. Meski awan hitam membumbung tinggi, namun letusan ini bukan yang terbesar.
        Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengungkapkan bahwa letusan 26 oktober 2010 lebih besar dari letusan tanggal 01 November 2010. Dari posko induk di Pakem, kaliurang, DIY, letusan hari ini dimuntahkan dari puncak menuju ke arah selatan.
        Hingga kini, letusan yang mengeluarkan awan hitam pekat itu masih berlangsung. Abu vulkanik belum terasa di sekitar Pakem, Kaliurang. Abu vulkanik juga terlihat mengarah ke a rah timur. Merapi tercatat 4x menyemburkan material dan awan panas. Pada letusan 26 Oktober, Wedhus gembel menewaskan sekitar 39 orang. Pada hari minggu, 31 Oktober dinihari sempat terjadi dentuman yang tidak terjadi sebelumnya. Pada hari minggu petangjuga terjadi empat kali awan panas.
Efek dari letusan merapi saat ini adalah,hutan di klaten boyolali di tutup karna hujan abu dan asap menutupi daerah sekitar.Beberapa penerbangan seperti GARUDA mengalihkan rute Jogja ke Solo,dalam bencana ini presiden SBY mengadakan konferensi pers dan menghimbau masyarakat agar secepatnya di evakuasi.masyarakat sekitar merapi sangat mengharapkan bantuan berupa bahan makanan,tempat berlindung,obat-obatan,masker dan lainnya.
Merapi juga menewaskan salah satu wartawan Viva News yang sedang bertugas meliput merapi sebelum akhirnya bencana itu datang dan merenggut nyawanya,dikabarkan salah satu kerabatnya sempat berkomunikasi melalui via telepon dan dikabarkan posisinya berada di kediaman mbah Maridjan,padahal kerabatnya sudah memperingatkan akan bahaya merapi,tapi wawan tetap menunggu mbah maridjan selesai beribadah karna mbah maridan dikabarkan tidak ingin meninggalkan merapi dan di evakuasi.
Oleh karna itu wawan menyusul, sayangnya ketika selesai mbah maridjan menunaikan ibadah bencana itupun datang,berupa awan panas yang biasa di sebut sebagai wedus gembel.Mbah maridjan dan wawanpun tidak dapat selamat dari awan panas itu dan menewaskanmereka dalm hitungsn detik.  
Masih banyak lagi korban yang berjatuhan,Tidak hanya manusiahewan ternak, ladang sawah dan beberapa rumah pemukiman yang jaraknya tidak jauh dari kaki gunung merapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar